Sabtu, 19 Oktober 2013

Refleksi Untuk Ibadah Syukur Lomba Pesparawi Kabupaten Maluku Tengah.



Teks Bacaan : Mazmur   146 : 1-2.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus
Saya percaya saat ini saudara merasa begitu letih, begitu lelah. Oleh karena kurang lebih 3 hari saudara-saudara dilibatkan dalam suatu perjuangan berat yaitu lomba pesta Paduan Suara Gerejawi.
Perjuangan itu malah sudah kita mulai dari proses audisi, latihan, mencari dana dstnya untuk bisa terlibat dalam kegiatan perlombaan ini,  dengan satu harapan, meraih kemenangan. Mungkin saja mengawali perjuangan ini, kita salah paham satu dengan yang lain, kita membuat perasaan orang lain, teman kita tidak enak dll. Ya itulah dinamika dari persiapan sebuah perlombaan, tapi kita bersyukur bahwa kita bisa melewati semua hal itu sehingga kita bisa bertanding.

Tapi ada satu perkara yang mau saya hadapkan kepada saudara bahwa biasanya diakhir sebuah perlombaan atau pekerjaan, selalu saja ada dua perasaan yang muncul puas atau tidak puas (kecewa).
Puas dengan hasil perlombaan itu atau tidak puas dengan hasil perlombaan itu.  Dan biasanya perasaan tidak puas itu kadang lebih besar.  

Berkenaan dengan hal itu ada orang bijak yang bilang begini ; “Kepuasaan bukan terletak pada apa yang kita harapkan, tetapi apa yang kita miliki.”
Pernyataan ini memberikan indikasi bahwa memang tidak semua hal yang kita harapkan bisa kita raih. Ada yang bisa kita raih, tetapi ada yang tidak bisa kita raih. Katakanlah kita punya keterbatasan-keterbatasan tertentu yang mesti di terima dengan iman.

Kenapa ? Karena apa yang kita peroleh itu, tidak satupun yang tidak kita terima dari Tuhan, demikian kata Rasul Paulus dalam I Korintus 4: 7b. Atau dengan kata lain firman Tuhan mau bilang bahwa semua yang kita peroleh itu adalah anugerah dari Tuhan.
Sehingga yang patut dilakukan oleh setiap orang percaya dalam menghadapi berbagai situasi adalah bersyukur, terhadap apa yang diperoleh dan bukan kecewa misalnya.

Ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh marah, protes, terhadap kebijakan, atau perlakukan, atau penilain yang tidak adil misalnya. Tidak !!!
Kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Karena itu bila kecurangan, ada ketidakadilan kita punya tanggung jawab untuk meluruskannya, tetapi tentunya dengan cara-cara yang santun.

Terkait dengan itu saudara, ada satu hal yang begitu penting yang mau dikatakan pemazmur 146, bagi kita adalah soal kesempatan untuk memuliakan Tuhan.  Pemazmur bilang ; “aku mau memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.”

Pemazmur mau mengajak kita untuk melihat hidup ini sebagai suatu kesempatan untuk memuliakan Tuhan. Bahwa sepanjang aku masih ada, sepanjang hayat masih dikandung badan pemazmur bekomitmen untuk terus memuji dan memuliakan Tuhan. Pemazmur tidak mau kesempatannya untuk hidup itu digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna dan mendatangkan dosa dan kecemaran misalnya, tetapi ia mau agar setiap perbuatannya itu Tuhan dimuliakan.

Dalam kenyataan seperti ini, maka masalahnya tidak terletak pada soal kalah atau menang dalam suatu perlombaan, bukan soal puas atau kecewa terhadap hasil perlombaan, tetapi soal maukah kita memanfaatkan seluruh potensi yang diterima untuk memuliakan Tuhan, selama kita masih bisa melakukannya. Ini yang jauh lebih penting.
Tidak semua orang yang bisa seperti kita, terlibat dalam lompa paduan suara gerejawi. Padahal mungkin mereka sangat menginginkannya. Tidak semua orang yang bisa punya suara merdu seperti kita. Tidak semua orang yang punya bakat menjadi pelatih. Karena itu sepanjang kita masih ada, masih mampu, masih kuat, mari kita gunakan semuanya dengan sungguh-sungguh untuk memuliakan Tuhan. Dalam ibadah pembukaan pesparawi saya bilang bahwa perlombaan yang sebenarnya bukan dalam Pesparawi ini, tetapi dia hanya starting point bagi kita untuk memulainya di tengah-tengah keseharian hidup kita.  Karena itu apapun hasil yang kita capai di hari ini, mestinya kita menerimanya dengan syukur dan bangunlah komitmen untuk terus memuliakan Tuhan dalam hidup sesehari kita, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar