Jumat, 18 Oktober 2013

Renungan Ibadah Unit.


Nats : Matius 10 ; 34-42

Syaloom !!!
Add caption
     1. Perikop ini merupakan pesan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya. Pesan tersebut didahului dengan pernyataan Yesus yang terlihat sekilas amat radikal berkenaan dengan kedatangan-Nya. Bahwa Ia tidak datang untuk membawa damai, tetapi pedang. Kita tahu bahwa pedang adalah lambang (simbol) perang dan perselisihan, yang mengakibatkan  perpisahan, terputusnya  tali persaudaraan dan persahabatan. Pedang tersebut  dikaitkan dengan soal kedatanganNya. Apakah benar kedatangan Yesus membuat terjadinya perang atau  setidak-tidaknya konflik dan perselisihan ??? Dalam konteks ini Yesus sedang menunjukan akibat (ekses) atas kedatanganNya ke dunia ini. Ia datang untuk memberitakan karya keselamatan Allah, menegakan kebenaran dan keadilan, yang mengakibatkan damai sejahtera. Namun untuk mewujudkan kebenaran dan keadilan, tidak jarang menimbulkan konflik dan perselisihan., sebab ada pihak yang mempertahankan kepentingannya dengan menggunakan kekerasan. Jadi disini sebetulnya Yesus mau memberi “isyarat” (rambu) bahwa  menegakan kebenaran dan keadilan, memerlukan perjuangan dan pengorbanan serta keberanian.

2.        Atas dasar itu, Tuhan Yesus memberi nasehat atau menghadapkan  6 pernyataan (statement) yang didahului dengan ungkapan “barangsiapa”. Jelasnya dikatakan :

a.         Barangsiapa mengasihi Yesus tidak dengan sepenuh hati, ia tidak layak di mata Yesus.
b.         Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Yesus, maka ia tidak layak bagi Yesus.
c.         Barangsiapa mempertahankan nyawanya karena Yesus, maka akan kehilangan, namun jika kehilangan nyawa karena Yesus, akan mendapatkan nyawa.
d.        Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku
e.    Barangsiapa menyambut seseorang sesuai dengan status dan jabatannya, akan mendapat upah orang benar.
f.     Barangsiapa memberi pertolongan yang bersifat karitatif kepada siapapun orang yang adalah murid Yesus, maka akan mendapat upah yang layak.
Dari gambaran seperti itu, maka  sebetulnya Yesus ingin menegaskan tentang posisi orang-orang Kristen di dunia. Bahwa setiap pengikut Kristus berstatus sebagai utusan resmi dari Allah. Dalam statusnya sebagai utusan Allah (Yesus), maka setiap orang kristen bertanggung jawab untuk  menampilkan  sikap dan perilaku yang dapat membangun kesan (opini) masyarakat tentang  siapa Yesus. Atau dengan kata lain,  sikap dan perilaku orang Kristenlah yang mesti menjadi sarana  bagi orang lain  untuk mengenal dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ketika  sikap dan perilaku orang Kristen tidak dapat menjadi sarana yang komunikatif bagi orang lain untuk mengenal dan mengakui Yesus sebagai Tuhan, maka pasti akan terjadi penolakan terhadap sosok Yesus. Disini kita lihat bahwa menjadi orang Kristen ternyata bukan perkara yang mudah dan gampang, karena mengandung tanggung jawab yang besar dan mengandung resiko.

3.             Persoalan berikut adalah dengan posisi orang Kristen seperti itu,  orang akan mengatakan bahwa Yesus justru memberi beban baru bagi orang-orang Kristen. Benarkah pikiran seperti itu ??? sama sekali tidak benar !!!  Sebetulnya posisi orang Kristen seperti itu menunjuk kepada kedekatan antara Yesus dan orang-orang Kristen. Dalam kedekatan itu  Yesus menaruh kepercayaan penuh kepada orang-orang Kristen. Dan kepercayaan itu sebetulnya mesti dilihat sebagai sebuah kehormatan bagi orang-orang percaya. Bahwa melalui orang-orang percaya dunia akan diselamatkan.

4.             Dengan memahami perikop ini maka anda dan saya diingatkan bahwa ;
a.       Menjadi orang Kristen sebetulnya adalah sebuah penghormatan yang dianugerahkan Tuhan Yesus kepada kita. Karena itu, marilah kita berusaha agar kehidupan kita layak dihormati dan tidak dilecehkan oleh orang lain. Tentunya penghormatan dan pelecehan itu tergantung dari sikap dan perilaku hidup kita dan bukan orang lain.
b.      Bahwa setiap orang yang menghargai kehidupan kekristenannya, akan siap menerima tantangan dan ancaman sebagai resiko  hidup kristiani. Namun jangan kecewa dan bimbang, karena sebagai orang yang mengerjakan tugas pengutusan, sang pengutus (Allah sendiri) akan bertanggung jawab atas seluruh kehidupan kita. Yesus berkata;  setiap orang yang mengorbankan nyawanya karena Kristus, ia akan mendapatkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar